Soal Pembatasan Mobil Berbahan Bakar Fosil di China, Dua Produsen Ini Mendukung

Santo Evren Sirait, Jurnalis
Selasa 03 Oktober 2017 08:10 WIB
Ilustrasi mobil listrik (Carscoops)
Share :

BEIJING - China, baru-baru ini telah mengumumkan bahwa kendaraan dengan bahan bakar alternatif atau new energy vehicle (NEV) harus dicapai pada 2019. Di tahun tersebut produsen mobil yang menjual kendaraan di China harus mencapai ambang sekira 10 persen dari penjualan kendaraan tahunan. Angka ini akan meningkat menjadi 12 persen pada 2020.

Reuters melaporkan, Keputusan tersebut diambil sebagai langkah awal untuk mendorong produsen mobil di China mengurangi menjual mobil berbahan bakar bensin dan diesel. Hingga nanti pada akhirnya pemerintah akan mengeluarkan larangan kepada produsen mobil untuk memasarkan mobil berbahan bakar fosil.

(Baca juga: Ikuti Tren, China Cari Waktu yang Tepat untuk Hentikan Penjualan Mobil Bensin & Diesel)

Soal rencana pemerintah dalam menerapkan aturan tersebut mendapat sambutan yang positif dari pabrikan mobil asal Amerika Serikat (AS)

"Kami menyambut baik pergeseran industri automotif China menuju penerapan NEV yang lebih baik dan akan mematuhi peraturan yang ada," ungkap Ford.

Dukungan juga datang dari General Motors yang mengatakan, "akan berusaha untuk mematuhi persyaratan wajib NEV. Kerjasama antara pemerintah dan perusahaan automotif diharapkan terus berlanjut. Penting bagi Perusahaan untuk mengetahui penerimaan pasar untuk kendaraan NEV. GM memiliki kapasitas pabrik yang cukup untuk memproduksi mobil NEV di China,"

Sementara itu terkait peraturan pelarangan mobil bermesin bensin dan diesel, masih dalam pembicaraan. Wakil Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi China Xin Guobin mengaku belum bisa memberikan kepastian kapan pihaknya akan menerapkan aturan ini. Tapi ia yakin suatu saat China tidak bisa menghindar dari tren penghentian penjualan kendaraan bermesin konvensional. Kota-kota besar di negara Eropa sudah mengumumkan rencana yang sama seperti London dan Paris yang mulai menerapkannya pada 2040.

(Baca Juga: Susul Prancis, Inggris Bakal Larang Penjualan Mobil Bensin & Diesel)

Menurut dia, kementeriannya sudah melakukan penelitian dan pasti pada waktunya akan mengumumkannya. "Langkah ini tentunya akan membawa perubahan besar bagi perkembangan industri kendaraan kami," ungkapnya. (san)

(Anton Suhartono)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya