JAKARTA – Media penyimpanan awan (cloud) kini banyak digunakan oleh berbagai pengguna dan perusahaan. Namun rupanya cloud tak sembarangan dalam menyimpan data.
Cloud memiliki beragam jenis penyimpanan sesuai dengan data yang disimpan penggunanya. Jenis penyimpanan cloud juga memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda.
Dikutip dari website Asigra, berikut daftar jenis penyimpanan cloud.
Public Clouds
Layanan ini berdasarkan pada internet. Penyedia layanan menggunakan internet untuk membuat sumber seperti aplikasi dan penyimpanan yang tersedia secara umum sehingga disebut public clouds.
Adapun beberapa layanan yang terkenal dengan jenis penyimpanan ini antara lain Amazon Elastic Compute Cloud (EC2), Blue Cloud IBM, Sun Cloud, Google AppEngine, dan Windows Azure.
Layanan ini biasa digunakan secara perorangan karena lebih rendah biaya. Hanya saja, terdapat keterbatasan yakni soal konfigurasi dan keamanan.
Private Clouds
Private clouds merupakan jenis layanan penyimpanan yang lebih banyak digunakan untuk sektor bisnis. Private clouds menggunakan data center yang dimiliki oleh perusahaan untuk menyediakan layanan secara fleksibel, skalabilitas, dan juga memungkinkan pengawasan secara langsung.
Karena lebih cocok digunakan untuk sektor bisnis, biaya yang digunakan untuk jenis layanan ini pun lebih tinggi dari public clouds. Adapun perusahaan yang cocok menggunakan private clouds ialah yang berada di skala menengah.
Hybrid Clouds
Dengan menggunakan penyimpanan cloud secara hybrid, perusahaan bisa mengakses jenis penyimpanan private cloud dan public cloud. Dengan kata lain, pengguna bisa memilah-milah data mana yang dianggap penting untuk diamankan dan mana yang bisa diakses secara umum.
Selain itu, penyimpanan jenis ini juga memungkinkan perusahaan untuk memonitor data miliknya sehingga memiliki tingkat keamanan yang bisa dipantau.
(Kemas Irawan Nurrachman)