"Jadi seperti rem supaya orang berpikir bahwa punya motor itu suatu hal yang serius bukan main-main. Jangan karena punya duit Rp200 ribu bisa buat uang muka dan bawa pulang motor terus anggap gampang," ucapnya.
Saat disinggung soal adanya anggapan bahwa pengklasifikasian SIM ini bisa menjadi permainan oknum-oknum tertentu, mantan suami dari penulis novel, Dewi Lestari, itu yakin tidak akan terjadi.
"Itu semua sugesti dan ketakutan dari peninggalan sistem birokrasi yang lalu. Pelan-pelan kita harus melepaskan sikap seperti itu, kita harus benahi. Kita semua dari awal sadar buat SIM ini harus ada prosedural, jadi tidak akan ada seperti itu (korupsi)," pungkas dia.
(Anton Suhartono)