Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hapus Kesenjangan Digital, Komdigi Klaim 90 Persen Wilayah Indonesia Sudah Terhubung Jaringan 4G

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 05 November 2025 |19:14 WIB
Hapus Kesenjangan Digital, Komdigi Klaim 90 Persen Wilayah Indonesia Sudah Terhubung Jaringan 4G
Ilustrasi.
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah akan terus berupaya menghapuskan kesenjangan digital di Indonesia dengan memperluas jaringan internet di seluruh kawasan Tanah Air, demikian disampaikan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid. Saat ini, jangkauan jaringan 4G sudah meluas hingga ke pelosok daerah dan fondasi jaringan 5G mulai terbentuk secara strategis.

Meutya mengatakan bahwa internet yang lebih cepat akan memberi akses lebih mudah ke pendidikan daring, layanan kesehatan digital, hingga peluang ekonomi baru.

"Kinerja jaringan seluler di Indonesia meningkat signifikan. Ini adalah capaian penting bagi pemerataan akses digital di seluruh wilayah nusantara," kata Menkomdigi seperti dikutip dalam laman Kementerian Komdigi.

Mengacu pada Data Speedtest Intelligence, Komdigi menyampaikan bahwa median kecepatan unduh nasional melonjak dari 17,54 Mbps pada 2022 menjadi 30,5 Mbps pada pertengahan 2025.

Jangkauan jaringan 4G kini telah melampaui 90 persen di seluruh pulau besar di Indonesia. Pulau Jawa menjadi daerah dengan cakupan tertinggi — hingga 96,4 persen, diikuti Bali dan Nusa Tenggara sebesar 95,2 persen, sementara wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau kini tembus 90 persen.

 

Menariknya, ada peningkatan pada kelompok pengguna dengan koneksi terendah. Dari sebelumnya hanya 2,66 Mbps menjadi 5,69 Mbps. Artinya, bukan hanya kota besar yang merasakan dampak digitalisasi, tetapi juga komunitas pedesaan dan wilayah terpencil.

"Peningkatan di segmen terbawah ini sangat penting. Ia menunjukkan bahwa digitalisasi tidak lagi elitis, tetapi benar-benar menjangkau rakyat di lapisan bawah," ujar Meutya.

Wilayah yang sebelumnya tertinggal, seperti Maluku Utara, kini mengalami peningkatan kecepatan dari 13,39 Mbps menjadi 20,49 Mbps. Di Papua, lonjakannya bahkan mencapai lebih dari dua kali lipat.

Melalui dana kontribusi operator, pemerintah berhasil menyelesaikan 6.672 menara Base Transceiver Station (BTS) di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dan menghadirkan konektivitas 4G ke sekolah, puskesmas, dan kantor desa.

"Ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi tentang keadilan digital. Kita ingin setiap anak Indonesia, dari Aceh sampai Merauke, memiliki peluang yang sama untuk belajar dan tumbuh," ungkap Menkomdigi.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement