JAKARTA - OpenAI akan memproduksi chip kecerdasan buatan pertamanya tahun depan dalam kemitraan dengan raksasa semikonduktor AS, Broadcom.
Menurut laporan Financial Times pada Kamis (4/9/2025), OpenAI berencana menggunakan chip tersebut secara internal daripada menyediakannya untuk pelanggan eksternal. Hal ini sebagaimana mengutip satu orang yang dekat dengan proyek tersebut.
OpenAI, yang membantu mengomersialkan AI generatif yang mampu menghasilkan respons seperti manusia terhadap pertanyaan, mengandalkan daya komputasi yang substansial. Hal ini untuk melatih dan menjalankan sistemnya.
Tahun lalu, Reuters melaporkan OpenAI bekerja sama dengan Broadcom dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co untuk mengembangkan chip internal pertamanya untuk mendukung sistem kecerdasan buatannya. Ini sekaligus menggabungkan chip AMD dengan chip Nvidia untuk memenuhi lonjakan permintaan infrastruktur.
Saat itu, OpenAI telah menjajaki berbagai opsi untuk mendiversifikasi pasokan chip dan mengurangi biaya.
Pada Februari, Reuters melaporkan, OpenAI terus melanjutkan rencananya mengurangi ketergantungan pada Nvidia dalam pasokan chipnya dengan mengembangkan silikon AI internal generasi pertama.
Produsen ChatGPT tersebut sedang menyelesaikan desain untuk chip internal pertamanya dalam beberapa bulan ke depan dan berencana mengirimkannya untuk fabrikasi di TSMC, menurut sumber.
CEO Broadcom, Hock Tan, mengatakan pada Kamis, perusahaan memperkirakan pertumbuhan pendapatan kecerdasan buatan untuk tahun fiskal 2026 akan "meningkat secara signifikan", setelah mengamankan lebih dari 10 miliar dolar AS pesanan infrastruktur AI dari pelanggan baru. Namun, ia tak menyebutkan nama kliennya.
Seorang calon klien baru melakukan pemesanan pasti pada kuartal terakhir. Ini menjadikannya pelanggan yang memenuhi syarat, kata Tan.
Awal tahun ini, Tan telah mengisyaratkan empat calon klien baru yang "sangat terlibat" dengan perusahaan untuk membuat chip kustom mereka sendiri, di samping tiga klien besarnya yang sudah ada.
Langkah OpenAI ini mengikuti upaya Google, Amazon, dan Meta, yang telah membangun chip khusus untuk menangani beban kerja AI. Hal itu lantaran permintaan daya komputasi untuk melatih dan mengoperasikan model AI melonjak.
(Erha Aprili Ramadhoni)