Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ngebut Pakai Mobil Listrik Bisa Bikin Baterai Cepat Rusak

Muhamad Fadli Ramadan , Jurnalis-Rabu, 27 Agustus 2025 |08:06 WIB
Ngebut Pakai Mobil Listrik Bisa Bikin Baterai Cepat Rusak
Ngebut Pakai Mobil Listrik Bisa Bikin Baterai Cepat Rusak (Ilustrasi/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Baterai menjadi komponen terpenting sebagai sumber daya utama mobil listrik. Cara perawatan dan pengisian daya perlu diperhatikan demi memperpanjang usia baterai. Namun, ada fakta baru yang perlu diketahui mengenai penyebab kerusakan baterai.

1. Baterai Mobil Listrik

Melansir Carscoops, Selasa (26/8/2025), baru-baru ini sebuah penelitian ilmiah memicu perdebatan mengenai cara mengendarai mobil listrik yang dapat merusak baterai. Dikatakan, mengemudi secara agresif atau menggeber mobil listrik bisa mempercepat kerusakan baterai.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal sains Nature berjudul "Dynamic cycling enhances battery lifetime", mengemukakan baterai yang menjalani siklus pelepasan daya dinamis (mirip penggunaan nyata) menua lebih lambat dibanding baterai yang diuji dengan siklus arus konstan di laboratorium.

Beberapa pihak lantas menafsirkan "dinamis" sebagai "mengemudi sporty" atau menginjak pedal gas dalam-dalam. Para ahli baterai dari Aviloo meluruskan kesalahpahaman ini.

Para ilmuwan menjelaskan, mengemudi secara agresif memang membuat baterai menua lebih cepat. Hal ini lantaran meningkatkan konsumsi energi, yang berarti lebih banyak siklus pengisian, lebih banyak tekanan pada baterai, dan mempercepat degradasi.

Seorang peneliti Aviloo, Nikolaus Mayerhofer, melakukan uji coba pada 402 unit EV identik dan menemukan fakta bahwa mengemudi yang efisien merupakan cara paling tepat dalam memperpanjang usia baterai.

"Jika Anda mengemudi secara efisien, Anda bisa menghemat sekitar 10 persen usia baterai. Ini sama saja dengan 100.000 km dengan gaya mengemudi efisien setara beban baterai 110.000 km ketika mengemudi secara agresif," kata Aviloo kepada Auto Motor und Sport.

 

Aviloo tidak membantah hasil penelitian Nature, hanya saja interpretasi publik yang keliru. Untuk memaksimalkan usia baterai EV, para ahli tetap menyarankan praktik terbaik yang telah dikenal luas.

Sebuah studi terpisah di Jerman menemukan, sebuah VW ID.3 hanya kehilangan 13 km jangkauan setelah menempuh 172.000 km dalam empat tahun. Padahal, mobil tersebut hampir selalu diisi hingga penuh dan sering dibiarkan terparkir dalam kondisi baterai penuh.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement