Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kakek 75 Tahun Hampir Ceraikan Istri Gara-gara Jatuh Cinta pada AI

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 19 Agustus 2025 |20:08 WIB
Kakek 75 Tahun Hampir Ceraikan Istri Gara-gara Jatuh Cinta pada AI
Ilustrasi. (Foto: Andres Siimon/Unsplash)
A
A
A

JAKARTA – Seorang pria tua di China baru-baru ini dilaporkan hampir menceraikan istrinya setelah jatuh cinta dengan model daring yang dibuat oleh kecerdasan buatan (AI). Pria itu menjadi korban terbaru penipuan yang memanfaatkan AI.

Dilaporkan oleh Beijing Daily, pria berusia 75 tahun bernama Jiang menemukan avatar perempuan yang diciptakan oleh AI saat menjelajahi media sosial. Bagi mereka yang akrab dengan avatar digital, perempuan itu jelas merupakan ciptaan AI, tetapi bagi mata Jiang yang awam, ia hanyalah seorang gadis cantik yang menikmati percakapan dengannya.

Bahkan, ucapan dan gerakan bibir model AI itu, yang tidak sinkron, tidak menjadi masalah bagi Jiang. Seiring waktu, ia menjadi sangat terobsesi dengan pacar daringnya sehingga hal terpenting dalam harinya adalah menunggu pesan baru dari avatar tersebut di ponselnya, demikian dilansir Oddity Central.

Pada suatu saat, setelah istrinya memarahinya karena terlalu banyak menghabiskan waktu di ponsel, pria itu memberi tahu istrinya, yang telah menikah dengannya selama beberapa dekade, bahwa ia ingin menceraikannya agar dapat mengabdikan dirinya sepenuhnya kepada avatar AI tersebut.

Akhirnya, anak-anak Jiang berhasil menyadarkan sang pensiunan dengan menjelaskan cara kerja AI dan bahwa kekasihnya di internet sebenarnya tidak ada. Namun, kasus seperti ini bukanlah hal langka di China, di mana para lansia, terutama mereka yang kesepian dan memiliki masalah mobilitas, semakin menjadi korban konten buatan AI yang semakin realistis.

 

Dari pakar berpakaian profesional hingga pembawa berita realistis dan siswi-siswi imut, terdapat beragam karakter AI yang melayani berbagai kebutuhan emosional. Kebanyakan dari mereka dirancang untuk mendorong konsumsi dan mempromosikan produk yang dibeli banyak lansia tanpa ragu, namun avatar semacam ini juga digunakan untuk menyebarkan propaganda dan menciptakan ketergantungan emosional.

Para ahli memperingatkan keluarga dengan kerabat lansia untuk memantau aktivitas daring mereka dengan cermat, terutama jika mereka menghabiskan terlalu banyak waktu dengan gawai. Meskipun teknologi AI memiliki manfaat praktis yang jelas, teknologi ini juga bisa sangat berbahaya bagi kelompok yang rentan.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement