Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hancur Ditorpedo Jepang, Haluan Kapal Perang AS Ditemukan di Pasifik Selatan

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Sabtu, 12 Juli 2025 |14:54 WIB
Hancur Ditorpedo Jepang, Haluan Kapal Perang AS Ditemukan di Pasifik Selatan
Hancur Ditorpedo Jepang, Haluan Kapal Perang AS Ditemukan di Pasifik Selatan (Live Science)
A
A
A

JAKARTA - Bagian haluan kapal perang Amerika Serikat (AS) USS New Orleans, yang hancur akibat torpedo Jepang pada 1942, telah ditemukan di dekat Pulau Guadalcanal di Samudra Pasifik Selatan.

1. Haluan Kapal Perang

Kapal selamat dari serangan tersebut. Namun, lebih dari 180 awak kapal penjelajah berat tersebut tewas ketika salah satu magasin amunisi kapal terkena torpedo dan meledak. Serangan itu merobek seluruh bagian depan kapal.

Bagian haluan kapal tersebut ditemukan selama operasi pemetaan dasar laut di Iron Bottom Sound, dekat Guadalcanal di Kepulauan Solomon, pada kedalaman 2.214 kaki (675 meter).

"Seharusnya kapal ini tenggelam," kata direktur Komando Sejarah dan Warisan Angkatan Laut, Laksamana Muda Purnawirawan Samuel Cox, melansir Live Science, Sabtu (12/7/2025).

"Namun berkat upaya heroik krunya dalam mengendalikan kerusakan, USS New Orleans menjadi salah satu kapal penjelajah AS yang rusak paling parah dalam Perang Dunia II yang berhasil bertahan hidup," katanya.

New Orleans terkena serangan selama Pertempuran Tassafaronga di dekat Guadalcanal pada malam 30 November 1942. Saat itu kapal-kapal perang AS berusaha mencegat kapal perusak Jepang yang sedang mengirimkan pasokan ke pulau itu.

Pertempuran laut tersebut terjadi beberapa bulan setelah pendaratan sukses marinir dan tentara AS di Guadalcanal. Guadalcanal merupakan pangkalan militer utama Jepang yang akhirnya direbut pada Februari 1943.

2. Reruntuhan Perang

Reruntuhan haluan ditemukan kapal permukaan tanpa awak (USV) DriX milik Universitas New Hampshire. DriX memetakan dasar laut dengan peralatan sonar, menggunakan pulsa suara pantul untuk memperkirakan jarak.

 

USV tersebut dikendalikan para peneliti di atas Kapal Eksplorasi Nautilus, yang dimiliki dan dioperasikan lembaga nirlaba AS bernama Ocean Exploration Trust (OET). Ekspedisi ini didukung Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA).

Salah satu pemimpin pencarian, kepala ilmuwan OET, Daniel Wagner, mengatakan wahana bawah air yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) telah dikirim untuk menjelajahi bangkai kapal setelah ditemukan DriX. Ratusan pakar di seluruh dunia telah bekerja untuk mengidentifikasinya secara positif.

Setelah ledakan merobek haluannya, New Orleans mulai tenggelam. Namun, kapal tersebut tetap mengapung berkat awak kapal yang tetap di pos mereka, meskipun beberapa di antaranya kehilangan nyawa dan tiga penghargaan Navy Cross diberikan secara anumerta.

Kapal tersebut diperbaiki sementara dengan balok kelapa di pelabuhan terdekat hingga dapat berlayar perlahan kembali ke Amerika Serikat untuk perbaikan permanen.

"Menemukan haluan kapal ini adalah kesempatan untuk mengenang pengorbanan awak kapal yang gagah berani ini, bahkan di salah satu malam terburuk dalam sejarah Angkatan Laut AS," kata Cox.
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement