Sederhananya, saat gelombang menghantam pantai atau tetesan menyembur keluar dari air terjun, partikel air kehilangan elektron (menjadi bermuatan positif) atau mendapatkan elektron (menjadi bermuatan negatif) saat terpecah menjadi tetesan yang lebih kecil.
Penelitian baru yang dipublikasikan dalam Science Advances ini menggunakan kamera berkecepatan tinggi untuk mengungkap percikan listrik saat dua tetesan bermuatan berlawanan saling mendekat - membentuk kilatan mikro.
Zare menambahkan bahwa meskipun percikan tersebut tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, percikan tersebut membawa banyak energi.
Dalam sebuah percobaan, menyemprotkan air ke dalam campuran gas nitrogen, metana, karbon dioksida, dan amonia menghasilkan tiga senyawa organik.
Senyawa-senyawa ini meliputi hidrogen sianida, asam amino yang disebut glisin, dan urasil.
"Kita biasanya menganggap air sebagai sesuatu yang sangat tidak berbahaya, tetapi ketika dibagi dalam bentuk tetesan kecil, air menjadi sangat reaktif," kata Zare, seraya menambahkan bahwa gelombang yang menghantam atau air terjun tampaknya merupakan asal mula kehidupan yang sebenarnya.
(Rahman Asmardika)