JAKARTA - Industri otomotif Indonesia saat ini sedang mengalami tekanan akibat sejumlah faktor. Kondisi ini membuat penjualan mobil menurun. Ini membuat setiap produsen harus menyusun strategi untuk meningkatkan penjualan.
Hyundai menjadi salah satu brand yang cukup agresif dalam memperkenalkan model baru ke pasar Indonesia. Ini menjadi cara mereka untuk menarik masyarakat untuk membeli mobil baru.
Head of Sales Strategy PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Thomas Pamungkas mengatakan, pasar otomotif di Indonesia saat ini cukup potensial. Terlebih dengan sejumlah insentif yang diberikan pemerintah demi menekan harga jual kendaraan elektrifikasi.
"Setelah ada LCGC, berikutnya ada LCEV (Low Carbon Emission Vehicle) program. Tapi ada faktor lain, mungkin kondisi market-economy jadi penentu, di mana pelanggan di menengah ke bawah posisinya masih tidak menentu," kata Thomas di arena IIMS 2025, JIExpo Kemayoran, Jakarta, baru-baru ini.
Sekadar informasi, pemerintah merilis regulasi Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) akhirnya terbit melalui Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 36 Tahun 2021.
Aturan tersebut merupakan turunan dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2019 yang sudah diubah menjadi PP Nomor 74 Tahun 2021 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Dikenai PPnBM.
Regulasi ini juga mengatur kategori LCEV, yaitu Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) alias Low Cost Green Car (LCGC), Full Hybrid Electric Vehicle, Mild Hybrid Electric Vehicle, Plug-in Hybrid Vehicle (PHEV), Battery Electric Vehicle (BEV), Flexy Engine Vehicle, dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) atau mobil hidrogen.