Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Skandal Hytera, Raksasa Telekomunikasi China Akui Bersalah Terkait Pencurian Teknologi Motorola

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 23 Januari 2025 |10:05 WIB
Skandal Hytera, Raksasa Telekomunikasi China Akui Bersalah Terkait Pencurian Teknologi Motorola
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
A
A
A

Motorola mengklaim bahwa karyawan tersebut mencuri rahasia dagang dan menggunakannya untuk membantu Hytera mengembangkan serta memasarkan produk pesaing.

Gugatan hukum tersebut merupakan bagian dari tren yang lebih luas di mana perusahaan-perusahaan AS menuduh perusahaan-perusahaan China mengeksploitasi kelemahan dalam perlindungan kekayaan intelektual untuk mendapatkan keuntungan kompetitif yang tidak adil.

Pada Januari 2025, Hytera Communications mengaku bersalah di pengadilan federal Chicago atas tuduhan berkonspirasi untuk mencuri teknologi radio Motorola Solutions.

Hal ini menandai perkembangan signifikan dalam sengketa hukum yang sedang berlangsung antara kedua perusahaan dan menggarisbawahi meningkatnya kekhawatiran atas pencurian kekayaan intelektual, khususnya dalam konteks hubungan AS-China.

Sebagai bagian dari perjanjian banding, Hytera mengakui bahwa mereka telah terlibat dalam upaya sistematis untuk mencuri teknologi milik Motorola dengan merekrut mantan karyawan Motorola yang memiliki akses ke informasi rahasia. Karyawan-karyawan ini, pada gilirannya, memberikan Hytera data teknis yang sensitif, yang kemudian digunakan perusahaan untuk merekayasa ulang produk-produk Motorola.

Teknologi yang dicuri tersebut digunakan untuk mengembangkan dan memasarkan radio yang secara langsung bersaing dengan produk-produk Motorola, yang memungkinkan Hytera untuk mendapatkan pijakan signifikan di pasar global.

Pengakuan bersalah ini muncul setelah pertarungan hukum panjang yang melibatkan persidangan juri pada 2022, di mana tim hukum Motorola mengajukan bukti yang menunjukkan bahwa Hytera telah mencuri ribuan dokumen dan berkas terkait teknologi milik Motorola.

Kasus tersebut juga mengungkap bahwa Hytera secara aktif berupaya menutupi tindakannya, termasuk menghapus berkas digital dan memalsukan dokumen untuk menyembunyikan tingkat pencurian.

Sebagai hasil dari pengakuan bersalah tersebut, Hytera telah setuju untuk membayar ganti rugi yang substansial kepada Motorola, termasuk kompensasi finansial dan komitmen untuk berhenti menggunakan teknologi yang dicuri.

Namun, implikasi yang lebih luas dari kasus tersebut jauh melampaui penyelesaian finansial.

 

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement