Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Insentif Mobil Listrik Bakal Berlanjut pada 2025?

Muhamad Fadli Ramadan , Jurnalis-Selasa, 03 Desember 2024 |16:51 WIB
Insentif Mobil Listrik Bakal Berlanjut pada 2025?
Insentif Mobil Listrik Bakal Berlanjut pada 2025? (Fadli Ramadan)
A
A
A

JAKARTA - Sejumlah pihak masih menunggu insentif kendaraan listrik tahun depan. Namun, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini belum ada kepastian mengenai hal tersebut karena masih dalam tahap pembahasan.

Diketahui, insentif kendaraan listrik, terutama BEV, sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan mobil ramah lingkungan dengan harga terjangkau. Selain itu, insentif mobil hybrid masih ditunggu karena dianggap dapat berkontribusi mengurangi polusi.

"Kalau untuk otomotif, kelihatannya kita lagi lihat realisasi dari insentif itu masih terbatas. Sehingga tentu bagi EV harganya harus lebih bersaing dulu. Karena kalau base price-nya tidak bisa bersaing, konsumen belum memilih," kata Airlangga di ICE BSD, Tangerang, belum lama ini. 

"Otomotif kan berbasis kepada konsumen. Tapi dengan pameran ini, saya lihat sudah banyak yang harganya bersaing," lanjutnya.

Airlangga mengungkapkan tidak akan ada aturan baru untuk sektor industri otomotif. Sebab, aturan yang ada saat ini sudah berjalan dengan baik. Menurutnya, pemerintah juga sudah sering memberikan kebijakan untuk sektor otomotif.

"Yang penting bikin dulu, jangan nanya insentif mulu. Negara butuh pendapatan. Kita sudah sering memberikan fasilitas kepada otomotif, termasuk PPN DTP untuk BEV," ujarnya.

 

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan saat ini pemerintah sedang mengupayakan insentif kendaraan listrik, termasuk mobil hybrid. Sebab, industri otomotif memberikan dampak besar pada perekonomian negara.

"Kita upayakan untuk lanjut. Ini bagian dari yang kita ingin bahas tadi juga termasuk hybrid itu, besarannya seperti apa masih kita bahas. Sangat, sangat penting. Jadi industri otomotif yang tadi saya sampaikan memiliki sistem yang kompleks dan besar, network linking sangat besar dan industri otomotif itu melibatkan tenaga kerja yang besar sehingga memang salah satu sektor yang perlu dilindungi," ujar Menperin Agus.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement