"Mereka kan tidak tahu bahwa masyarakat Indonesia suka dengan yang muatan banyak, efisien, dan seterusnya. Itu sudah kami lakukan," lanjutnya.
Kedua, membangun strategi komunikasi sampai bawah. Artinya, pembahasan bukan hanya dilakukan dengan kalangan akademisi atau masyarakat kelas menengah, tapi sampai ke lapisan terbawah.
"Kita jangan bicara dengan masyarakat di level akademik saja, tapi juga harus bicara dengan elemen-elemen yang saat ini mungkin kelihatan jaraknya jauh antara EV dengan mereka. Ini yang mesti kita cari sumber-sumber yang bisa kita ajak bicara sehingga nanti bahasanya sama dari atas sampai bawah," ucap Moeldoko.
(Erha Aprili Ramadhoni)