“Kesamaan antara bejana-bejana tersebut bukanlah sebuah karya seni yang meniru kehidupan, namun hasil penelitian tekun terhadap tembikar Nabataean yang dilakukan oleh Deborah Fine, yang merupakan direktur arsip di Lucasfilm Ltd,” kata Gilmour.
Dia menambahkan bahwa 'cawan' yang ditemukan awal tahun ini sebenarnya adalah contoh standar tembikar Nabatean.
“Tembikar Nabatae sangat bagus – sering kali hanya setebal 1,5 mm – paling cocok untuk keperluan upacara atau penggunaan lokal dibandingkan tembikar Romawi kontemporer yang lebih tebal dan kuat sehingga dapat dibawa dengan lebih baik,” terangnya, sebagaimana dilansir Daily Mail.
Akademisi tersebut menambahkan bahwa pot-pot semacam ini, meskipun bukan merupakan penemuan yang inovatif, mencerminkan 'status Petra sebagai titik perdagangan yang penting, dan keterampilan masyarakat Nabataean dalam berkreasi dan menemukan'.
Para arkeolog meyakini kota kuno Petra dihuni sekira tahun 7000 SM hingga sekira tahun 700 M.
Rumah bagi peradaban Nabatean, kelompok Arab nomaden kuno, Petra terletak di jalur perdagangan utama yang menghubungkan Mesir, Mediterania, dan Semenanjung Arab.
Letaknya yang strategis inilah yang memungkinkan Petra berkembang sepanjang abad pertama Masehi menjadi kota yang maju dan kosmopolitan.
Diukir langsung pada batu pasir merah muda di lembah, Al Khazneh adalah salah satu bangunan kota yang paling dikenal dan dibangun sekira tahun 40 M oleh raja Nabatean Aretas IV Philopatris, kemungkinan besar sebagai makam.
Selama pembuatan film 'Indiana Jones and the Last Crusade', fasad bangunan yang megah digunakan untuk mewakili eksterior Kuil Matahari, sedangkan pengambilan gambar interiornya diambil di Elstree Studios di Inggris.
Pada 2003, ekspedisi menemukan dua makam yang sebelumnya tidak diketahui di bawah sisi kiri Al Khazneh, berisi sebagian sisa kerangka.
Penelitian lebih lanjut dengan radar penembus tanah – sebuah teknik survei yang memancarkan gelombang elektromagnetik – menunjukkan bahwa mungkin ada lebih banyak makam yang tersembunyi di bawah lantai.
Ketika para ilmuwan akhirnya menggali lebih jauh ke dalam kuil pada Agustus tahun ini, mereka terkejut menemukan sebuah makam tersembunyi yang diukir tepat di batu.
Di dalamnya terdapat mayat 12 orang tak dikenal bersama barang-barang kuburan yang terbuat dari tembikar, perunggu, besi dan keramik. Namun yang benar-benar menarik perhatian peneliti adalah sebuah bejana keramik sederhana.
Cangkir berbentuk cawan ini tampak sangat mirip dengan yang digunakan dalam film yang dibintangi Sean Connery dan Harrison Ford yang difilmkan di lokasi tersebut.