BADAN Antariksa Amerika Serikat (NASA) meluncurkan pesawat ruang angkasa Europa Clipper dalam misi enam tahun sejauh 3 miliar kilometer untuk mempelajari bulan Jupiter. NASA ingin mengetahui apakah Europa, satelit dari Jupiter, dapat menopang kehidupan dengan apa yang diyakini para ilmuwan sebagai lautan dalam yang tersembunyi di bawah permukaan esnya.
Pesawat ruang angkasa itu diluncurkan Senin, (14/10/2024) dengan menggunakan roket Falcon Heavy milik SpaceX dari fasilitas NASA di pantai timur Florida. Peluncuran tersebut tertunda beberapa hari karena dampak Badai Milton di lokasi peluncurannya di Florida.
Peluncuran tersebut juga dilakukan sehari setelah SpaceX meluncurkan uji terbang Starship kelima dari Texas dan mengembalikan pendorong roket tersebut ke tanah untuk pertama kalinya, demikian dilaporkan Al Jazeera.
Europa adalah salah satu dari 95 bulan Jupiter yang diketahui, dan para ilmuwan yakin planet ini memiliki lautan sedalam 120 kilometer, tersembunyi di bawah lapisan es tebal yang menutupi permukaannya.
Pada 2013, Teleskop Luar Angkasa Hubble melihat apa yang tampak seperti geyser yang meletus dari permukaan Europa, yang merupakan bulan terbesar Jupiter, yang diketahui dan ditemukan oleh astronom Italia Galileo pada awal abad ke-17.
Kini, para ilmuwan ingin melihat lebih dekat apa yang mungkin menjadi ventilasi termal di dasar laut. Ventilasi ini berpotensi mendukung kehidupan dan menyediakan sumber energi yang kuat.
“Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menjelajahi bukan dunia yang mungkin bisa dihuni miliaran tahun yang lalu, tapi dunia yang mungkin bisa dihuni saat ini – saat ini,” kata ilmuwan program Curt Niebur kepada The Associated Press.
Europa Clipper dilengkapi dengan panel surya berukuran besar, menjadikannya pesawat terbesar yang dibuat oleh NASA untuk menyelidiki planet lain. Luasnya kira-kira sebesar lapangan basket dan memiliki anggaran sebesar USD5,2 miliar.