85 Persen Perusahaan Pernah Terserang Ransomware, Ini Pentingnya Sistem Backup
JAKARTA - Serangan siber saat ini menjadi tantangan besar bagi bisnis. 85 persen perusahaan setidaknya pernah mengalami serangan siber ransomware dalam satu tahun belakangan.
Menurut data dari Veeam Data Protection Trends Report 2023, dari serangan-serangan tersebut setidaknya 93 persen menargetkan tempat penyimpanan backup.
Hal ini menuntut bisnis dan perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan keamanan data mereka. Tentunya, sistem keamanan tersebut membutuhkan berbagai lapisan yang dapat melindungi data penting perusahaan. Dalam hal ini, backup atau pencadangan data menjadi lapisan terakhir dalam sistem keamanan digital.
Lewat acara Meet Eat Inspire (MENS) bertema ‘Optimizing Data Backup with Next Generation Data Center’ yang digelar oleh Hypernet Technologies di JS Luwansa Hotel & Convention Center Jakarta pada Kamis (12/9/2024), para pelaku bisnis diberikan beberapa solusi.
Ada beberapa pembicara ahli yang hadir untuk memberikan pemaparan dan eduksi, yakni William selaku ISG Sr. Solutions Architect Lenovo, Regilang Monyka Putra selaku Strategic Presales dari Veeam, dan Ibnu Malik selaku Financial Services Sales Business Partner Dept. Head dari Hypernet Technologies.
Menurut Strategic Presales Veeam Regilang Monyka Putra, ada tiga hal yang harus dilakukan perusahaan untuk mencegah terjadinya kehilangan data akibat serangan siber. Pertama, memproteksi data dengan backup, mendeteksi terjadinya serangan, dan melakukan verifikasi untuk memastikan proses recovery berjalan dengan baik.
Selaras dengan Veeam, ISG Sr. Solutions Architect Lenovo William juga menekankan pentingnya proteksi terhadap jaringan serta perangkat yang digunakan oleh karyawan dalam sebuah organisasi.
