“Pengisian daya yang berlebihan bukanlah faktor penentu terjadinya kebakaran. EV, sejak awal, dirancang untuk tidak pernah terisi penuh, meskipun dasbor menyatakan dayanya 100 persen. Ada argumen yang belum terbukti bahwa baterai mempunyai risiko kebakaran yang lebih tinggi ketika terisi penuh,” kata Profesor Yoon.
Sebagai informasi, sebanyak 139 kasus kebakaran kendaraan listrik dilaporkan di Korea Selatan dalam tiga tahun terakhir. Tapi, hanya 26 kebakaran yang terjadi ketika mobil sedang mengisi daya.
Lebih rinci, sebanyak 68 kebakaran terjadi saat kendaraan sedang melaju, sementara 36 lainnya terjadi saat kendaraan listrik diparkir. Namun, kasus EQE yang terbakar secara spontan, mobil tersebut sedang diparkir dan tidak sedang diisi dayanya.
(Erha Aprili Ramadhoni)