JAKARTA – Motor matik menjadi pilihan banyak orang di Indonesia karena penggunaannya yang praktis, dapat memindahkan transmisi tanpa melakukan pemindahan gigi secara manual. Kepraktisan ini dimungkinkan oleh CVT (Continuously Variable Transmission), komponen penyalur tenaga dari mesih ke ban belakang motor
Karena itulah, penting untuk menjaga performa CVT agar motor matic dapat digunakan tanpa masalah. Untuk melakukan itu, ada beberapa kebiasaan yang perlu dihindari oleh pengguna motor, sebagaimana dibagikan oleh Suzuki.
1. Perawatan Kurang Maksimal
Perawatan rutin menjadi kunci untuk menjaga performa CVT tetap optimal. Sayangnya, banyak pemilik motor matic yang kerap mengabaikan perawatan berkala pada CVT. Padahal, penggantian oli CVT, pengecekan v-belt, dan komponen lainnya perlu dilakukan untuk menjaga performanya tetap optimal.
Penggantian oli CVT yang terlambat atau bahkan diabaikan dapat mengakibatkan gesekan yang berlebihan pada komponen CVT. Hal ini dapat mempercepat keausan dan kerusakan pada komponen tersebut.
Selain itu, belt yang aus atau retak dapat menyebabkan penurunan performa motor secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk selalu melakukan perawatan CVT sesuai jadwal yang ditetapkan.
2. Oli CVT Berkualitas Buruk
Kebiasaan berikutnya yang dapat menyebabkan CVT motor cepat rusak yaitu menggunakan oli berkualitas buruk. Pemilihan oli yang tepat sangat penting untuk mendukung kinerja CVT.
Selain itu, oli yang tidak sesuai dapat menyebabkan panas berlebih pada CVT. Hal ini dapat memicu kerusakan pada pada komponen-komponen lain di dalamnya.