GDANSK - Turki telah memblokir akses ke platform video game populer Roblox karena kekhawatiran tentang konten yang dapat menyebabkan pelecehan anak, kata menteri kehakiman negara itu.
"Negara kita berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan perlindungan anak-anak kita," kata Menteri Kehakiman Yilmaz Tunc di platform media sosial X, sebagaimana dilansir Reuters. "Menggunakan teknologi dengan cara yang negatif tidak pernah dapat diterima."
Tunc mengatakan pengadilan Turki telah memberlakukan pemblokiran akses berdasarkan penyelidikan oleh jaksa penuntut di provinsi selatan Adana karena kekhawatiran tentang konten yang dapat menyebabkan pelecehan anak-anak.
Ia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Seorang juru bicara Roblox, yang menyelenggarakan permainan yang dibuat pengguna, mengatakan bahwa memastikan keselamatan pengguna, khususnya yang termuda, merupakan inti dari operasi perusahaan.
"Kami menghormati hukum dan peraturan di negara tempat kami beroperasi dan memiliki komitmen yang sama dengan pembuat undang-undang setempat terhadap anak-anak. Kami berharap dapat bekerja sama untuk memastikan Roblox kembali online di Turki sesegera mungkin," kata juru bicara tersebut dalam email kepada Reuters.
Larangan terhadap Roblox muncul setelah Turki memblokir akses ke platform media sosial Instagram minggu lalu, sebuah tindakan yang menurutnya disebabkan oleh Instagram yang tidak mematuhi undang-undang tertentu dan kepekaan publik.
Pejabat Turki mengadakan pembicaraan dengan Instagram minggu ini tetapi masalah tersebut belum terselesaikan.
(Rahman Asmardika)