Meskipun para peneliti tidak yakin bagaimana hewan itu menjadi fosil yang luar biasa, pada suatu saat setelah kematian, jaringan lunaknya digantikan dengan fosfat dan diawetkan dalam batu. Smith mengatakan kepada Live Science bahwa pasti ada kadar fosfor yang lebih tinggi dalam air yang menyediakan bahan baku bagi sel-sel makhluk itu untuk diubah menjadi mineral fosfat.
Pelestarian yang luar biasa ini memungkinkan para peneliti untuk melihat lebih banyak anatomi artropoda awal daripada yang biasanya mereka lihat. Ini termasuk tanda-tanda bahwa otak artropoda menjadi lebih canggih selama masa Y. yuanshi. Misalnya, larva memiliki wilayah otak leluhur yang akan menjadi tonjolan kepala artropoda yang lebih terspesialisasi dengan antena dan berbagai pelengkap lainnya, menurut pernyataan tersebut. Kepala-kepala yang terspesialisasi ini berarti makhluk-makhluk itu dapat mengadopsi berbagai gaya hidup, termasuk menjadi predator yang canggih.
"Seiring berkembangnya otak artropoda, hal itu memungkinkan artropoda untuk menunjukkan perilaku yang jauh lebih rumit dan morfologi yang lebih rumit lagi," kata Smith.
Hal ini "menyebabkan peningkatan keanekaragaman yang cepat, yang telah mereka pertahankan hingga zaman modern," tambahnya.
(Rahman Asmardika)