“Galaxy AI adalah fitur intelijen kami yang paling komprehensif hingga saat ini, dan ini akan mengubah cara kita berpikir tentang ponsel selamanya,” kata Wonjoon Choi, EVP dan Kepala R&D, Mobile eXperience Business Samsung.
Choi mengatakan bahwa kehadiran Galaxy AI ini membuka berbagai kemungkinan baru yang bisa didapat dari smartphone. Tidak hanya Galaxy AI, model AI dari berbagai perusahaan teknologi juga berpotensi memberikan terobosan baru pengalaman AI dalam genggaman.
Apple Intelligence misalnya, menjanjikan AI yang lebih terpersonalisasi untuk pengguna, sementara dengan Gemini Ai, pengguna meminta bantuan untuk memasak, mencarikan resep, hingga menyalakan perangkat di rumah seperti AC dan lampu.
Tak hanya pada ponsel, AI juga hadir pada perangkat wearables seperti true wireless stereo (TWS), earbuds, cincin pintar, hingga jam tangan pintar, yang terhubung dengan ekosistem milik brand-brand tersebut. Fitur AI ini menambah pengalaman audio, fitur kesehatan, hingga berbagai peningkatan konektivitas lain pada perangkat-perangkat tersebut.
Di sisi lain, ada kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data pengguna dalam penggunaan AI pada perangkat mereka. Pasalnya, AI membutuhkan data untuk “belajar” dan melatih perkembangannya. Data pengguna seringkali digunakan dalam proses ini, tanpa sepengetahuan dan persetujuan mereka.