JAKARTA - Berikut adalah 5 jenis ransomware terkuat selain LockBit 3.0. Akhir-akhir ini kita telah dihebohkan dengan informasi bahwa Pusat Data Nasional (PDN) milik Kementrian Kominfo telah disering sebuah ransomware sejak Kamis (20/6/2024) hingga saat ini dikonfirmasi sedang tahap pemulihan.
Ransomware adalah sebuah malware berbahaya dan dirancang untuk masuk serta memblokir akses data dari perangkat korban. Setelah perangkat kalian di enkripsi, kalian tidak dapat mengakses apapun, lalu pelaku akan menuntut tebusan uang dengan imbalan akan memberi kunci deskripsi untuk membuka data.
Namun jangan salah, ransomware tidak hanya LockBit 3.0, nyatanya masih banyak ransomware berbahaya lainnya yang menjadi ancaman berbahaya bagi keamanan siber di dunia digital saat ini.
Dilansir dari berbagai sumber Kamis (27/06/2024) berikut adalah 5 jenis ransomware terkuat selain LockBit 3.0:
1. Ransomware Scareware
Scareware menjadi salah satu ransomware kuat yang berbahaya, malware ini biasa disebarkan dengan email phising, link berbahaya, hingga iklan-iklan yang menyesatkan. Perbedaan Scareware dibanding ransomware lain adalah kelebihannya yang memanipulasi korban melalui aspek psikologi.
Artinya, ransomware ini ketika malware berhasil masuk ke perangkat, data kalian tidak akan dikunci ataupun di enkripsi, melainkan scareware akan menampilkan pesan atau iklan palsu yang akan menakuti korban, seperti: iklan peringatan adanya virus di perangkat kalian, notifikasi yang menuduh kalian melakukan aktivitas illegal dan sebagainya.
2. Ransomware Lockers
Dilansir dari situs checkpoint, Ransomware Locker juga berbeda dari ransomware lainnya, Locker tidak menggunakan metode enkripsi data dari korbanya, melainkan Lockers akan mencegah korban menggunakan perangkat dengan menguncinya. Lalu sama seperti ransomware lain, setelah itu Lockers akan menampilkan pesan agar korban membayar biaya tebusan untuk memulihkan perangkat mereka.
Ransomware Lockers dapat disebarkan melalui berbagai cara, mulai dari email phising penipuan, malware drive by download dimana korban terkena malware karna mengunduh file dari sumber tak terpercaya, hingga memanfaatkan kerentatan dari perangkat korban.
Oleh sebab itu, Ransomware ini memiliki target umum kepada individua tau organisasi yang menjalankan perangkat sistem Windows yang mudah rentan.
3. Ransomware Leakware
DIlansir dari situs hornetsecurity, Leakware menjadi salah satu ransomware yang berbahaya dengan ancaman yang lebih kejam dibandingkan ransomware lainnya.
Leakware tidak hanya mengenkripsi data, bahkan mencuri data-data dari perangkat korban seperti dokumen penting, data kredensial sebuah akun, dan informasi lainnya.
Yang berbahaya dari Leakware, ketika data kalian sudah dicuri, data-data tersebut dimanfaatkan sebagai ancaman dengan mempublikasikan semua data tersebut jika korban menolak membayar tebusan yang diminta pelaku.
Selain itu, jika korban adalah sebuah bisnis atau organisasi, pelaku akan menghubungi mitra dari korban dan akan mempublikasikan data terkait mitra bisnisnya agar menambah tekanan bagi si korban untuk membayar tebusan uang.
4. Crypto Ransomware
Crypto Ransomware menjadi ransomware paling umum dilakukan, namun memiliki cara tebusan yang berbeda. ransomware ini dapat disebarkan melalui email phising, mengunduh file yang berbahaya dari web yang tidak aman, iklan berbahaya dan lainnya.
Dalam penyebarannya, Crypto Ransomware tak jauh berbeda dengan ransomware lain, malware ini akan menyebar di perangkat korban lalu mengenkripsi file perangkatnya dan meminta tebusan untuk memulihkan file tersebut. Perbedaannya adalah si pelaku akan menampilkan catatan tebusan dan meminta pembayaran dilakukan dalam bentuk mata uang Kripto.
5. Ransomware as a Service (RaaS)
Dilansir dari situs Paloalto network Ransomware as a Service (RaaS) Ransomware ini terjadi dengan skema bisnis, terdapat sebuah penyedia ransomware yang canggih yang menyewakan perangkat lunak malware canggih kepada pengguna (afiliasi yang menggunakan jasa penyedia ransomware tersebut).
setelah itu penyerang afiliasi melakukan serangan dengan mendistribusikan software yang telah disewa tersebut dengan berbagai teknik penyerangan, baik itu phising email ataupun eksploitasi perangkat lunak.
Setelah target didapatkan, pelaku akan mengancam para korban dan menuntut tebusannya. Jika berhasil, uang tebusan biasanya dibagi antara penyedia RaaS dengan pelaku penyerangan.
Itulah 5 jenis ransomware berbahaya selain LockBit 3.0. Dengan pengetahuan ini tentu bisa menjadi informasi penting bahwa saat ini kita perlu mewaspadai untuk terus meningkatkan pengetahuan terhadap ancaman siber dan mewaspadai untuk meningkatkan keamanan di setiap perangkat yang digunakan.
(Ivan Christian Deva)
(Rahman Asmardika)