Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gara-Gara Masalah Keamanan, Microsoft Tunda Luncurkan Fitur Recall AI

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Sabtu, 15 Juni 2024 |09:57 WIB
Gara-Gara Masalah Keamanan, Microsoft Tunda Luncurkan Fitur Recall AI
Gara-gara masalah keamanan, Micosoft tunda luncurkan fitur Recall AI. (Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Microsoft menyatakan tidak akan meluncurkan "Recall" yakni sebuah fitur bertenaga artificial intelligent (AI) yang melacak penggunaan komputer  minggu depan. Sebagai gantinya, Microsoft akan meninjaunya  kelompok yang lebih kecil nanti.

Microsoft menyatakan hal ini di tengah kekhawatiran akan risiko privasi.

Melansir Reuters, Sabtu (15/6/2024), fitur Recall melacak penelusuran web hingga obrolan suara. Lalu fitur ini membuat riwayat yang disimpan di komputer yang dapat dicari pengguna ketika mereka perlu mengingat sesuatu yang mereka lakukan, bahkan berbulan-bulan kemudian.

Recall sekarang hanya akan tersedia untuk pratinjau pada Windows Insider Program (WIP) dalam beberapa minggu mendatang, bukan tersedia secara luas untuk pengguna PC Copilot+ pada 18 Juni. Itu sebagaimana diungkapkan Microsoft dalam sebuah postingan blog.

Microsoft mengungkap alasan keputusan tersebut. 

“Berakar pada komitmen kami untuk memberikan pengalaman yang tepercaya, aman, dan kuat bagi semua pelanggan dan untuk mencari masukan tambahan sebelum membuat fitur tersebut tersedia untuk semua pengguna PC Copilot+,” kata perusahaan yang berbasis di Redmond, Washington.

PC Copilot+ adalah kategori komputer pribadi dengan fitur kecerdasan buatan (AI) yang diluncurkan pada bulan Mei.

 

WIP adalah program pengujian perangkat lunak publik yang memungkinkan jutaan penggemar terbesar Windows untuk melihat pratinjau fitur-fitur yang akan datang untuk sistem operasi tersebut.

Perusahaan mengatakan pihaknya berencana membuat pratinjau Recall tersedia untuk semua PC Copilot+ segera setelah mendapat masukan dari komunitas WIP.

Kekhawatiran privasi muncul segera setelah pengumuman fitur ini. Beberapa pengguna media sosial khawatir fitur ini dapat memungkinkan mata-mata. 

Sementara itu, miliarder Elon Musk menyebutnya sebagai "episode Black Mirror", membuat perbandingan dengan serial Netflix yang mengeksplorasi dampak berbahaya dari teknologi canggih.


 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement