Merek baru ini akan memberikan kontribusi positif terhadap profitabilitas perusahaan ketika pengiriman bulanannya melebihi 20,000 unit, kata CEO Nio William Li pada konferensi media bulan lalu. Perusahaan berencana untuk memulai produksi massal dan pengiriman L60 ke pelanggan daratan pada September.
Xpeng juga berencana meluncurkan merek pasar massal yang mobilnya lebih terjangkau bagi konsumen berpenghasilan menengah dan rendah di daratan.
Sektor kendaraan listrik China, salah satu penggerak utama perekonomian, diperkirakan akan mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 20 persen tahun ini, dibandingkan dengan 37 persen pada 2023, menurut perkiraan Fitch Ratings pada November.
BYD, pembuat kendaraan listrik terbesar di dunia, melancarkan serangan pertama dalam perang harga pada Februari, memangkas harga hampir semua mobilnya sebesar 5 hingga 20 persen untuk mempercepat transisi dari kendaraan berbahan bakar bensin ke mobil listrik di daratan.
Sejak itu, harga 50 model di berbagai merek telah turun rata-rata 10 persen, menurut laporan dari Goldman Sachs bulan lalu.
Pemotongan harga lain sebesar 10.300 yuan per kendaraan oleh BYD, atau 7 persen dari harga jual rata-rata perusahaan, dapat menyebabkan industri kendaraan listrik di negara tersebut mengalami kerugian, tambah bank Amerika Serikat (AS) tersebut.
(Rahman Asmardika)