“Mendarat di sisi jauh Bulan sangat sulit karena Anda tidak memiliki komunikasi saling berhadapan, Anda bergantung pada banyak tautan dalam rantai untuk mengendalikan apa yang sedang terjadi, atau Anda harus mengotomatisasi apa yang terjadi. sedang terjadi,” kata Neil Melville-Kenney, petugas teknis di Badan Antariksa Eropa yang bekerja dengan Tiongkok pada salah satu muatan Chang'e-6.
“Otomasi sangat sulit terutama di lintang tinggi karena terdapat bayangan panjang yang bisa sangat membingungkan bagi pendarat,” tambah Melville.
Pesawat luar angkasa Chang'e-6 diluncurkan pada 3 Mei dengan roket Long March 5 China dari Pusat Peluncuran Satelit Wenchang di pulau selatan Hainan, mencapai sekitar Bulan kira-kira seminggu kemudian sebelum memperketat orbitnya sebagai persiapan pendaratan.
Chang'e-6 menandai pendaratan ketiga di Bulan tahun ini: pendarat SLIM Jepang mendarat pada Januari, diikuti Bulan berikutnya oleh pendarat dari startup Amerika, Intuitive Machines.
Negara lain yang telah mengirimkan pesawat ruang angkasa ke tetangga terdekat Bumi adalah Uni Soviet dan India. Amerika Serikat (AS) menjadi satu-satunya negara yang berhasil mendaratkan manusia di Bulan sejak 1969.
Dengan menggunakan sendok dan bor, pendarat Chang'e-6 bertujuan mengumpulkan 2 kg (4,4 pon) material Bulan selama dua hari dan membawanya kembali ke Bumi.