JAKARTA – SNK adalah salah satu perusahaan game legendaris Jepang yang telah mengeluarkan judul-judul franchise populer sejak didirikan pada akhir 1970-an. Para gamers pastinya tidak asing dengan game besutan SNK seperti King of Fighters, Samurai Shodown, Fatal Fury, hingga Metal Slug.
Tetapi mungkin tidak banyak yang tahu bahwa SNK ternyata dimiliki oleh Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman. Sang Putra Mahkota, yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri Arab Saudi itu diketahui menguasai sebagian besar saham dari SNK melalui perusahaan investasi MiSK Foundation miliknya.
Keterlibatan Pangeran Mohammed bin Salman di SNK dimulai sejak April 2021 saat MiSK Foundation memiliki sekira 96% saham SNK menjadikannya pemegang saham mayoritas. Hal ini sempat menimbulkan kekhawatiran terkait beberapa laporan tentang catatan hak asasi manusia Arab Saudi, dan keterlibatan Kerajaan dalam perang di Yaman, yang berpotensi berpengaruh pada SNK dan citra perusahaan tersebut.
Untungnya, hal ini tidak terjadi, dan kekhawatiran itu hilang setelah perwakilan SNK kala itu menegaskan bahwa perusahaan itu tidak terpengaruh dengan keterlibatan MiSK Foundation dan Pangeran Mohammed bin Salman.
Bahkan, saat ini MiSK Foundation dilaporkan telah memiliki 100% saham SNK.
“Bagi kami, kami hanya fokus membuat game,” kata produser dan desainer SNK Yasuyuki Oda kepada VideoGamesChronicle pada 2022. “Kami bukan perusahaan politik atau semacamnya, jadi hal itu tidak mempengaruhi kami dengan cara apa pun.
"Hal ini tidak – tidak – berpengaruh pada hasil kreatif kami. Kami memiliki kebebasan penuh atas apa yang ingin kami ciptakan."
Pernyataan Oda tampaknya diperkuat oleh presentasidari CEO SNK Kenji Matsubara tentang keadaan dan strategi pertumbuhan perusahaan itu di Game Creator Conference 2024 baru-baru ini.
Matsubara mengatakan bahwa dalam pembicaraan telekonferensi, Pangeran Mohammed bin Salman telah meminta dengan penuh semangat agar SNK tumbuh lebih besar sebagai perusahaan Jepang dan “bersinar cerah lagi di dunia,” seperti pada masa kejayaannya di tahun 1990-an, demikian dilansir dari Automaton.
Matsubara melanjutkan dengan menguraikan rencana pertumbuhan perusahaan di masa depan - menjelaskan bahwa SNK bertujuan untuk menjadi salah satu dari sepuluh penerbit game teratas di dunia dalam waktu sepuluh tahun. Untuk mencapai tujuan ambisius tersebut, perusahaan tidak hanya menyusun strategi jangka panjang tetapi juga melihat jangka pendek, dengan tepat menghitung berapa banyak judul yang rencananya akan dirilis dalam jangka waktu tiga tahun.
Didirikan di Osaka, Jepang pada 1978, SNK menikmati kesuksesan luar biasa pada tahun 1990-an, berkat popularitas seri game pertarungan arcade seperti King of Fighters, Fatal Fury, dan Samurai Shodown. Pada dekade ini, SNK juga memasuki pasar konsol rumahan, dengan berbagai iterasi dari konsol Neo Geo mereka.
Setelah sempat mengajukan kebangkrutan pada 2000, SNK bangkit dan membangun kembali perusahaan, meski belum ke tingkat yang sama seperti sebelumnya.
Meski terkenal di Asia, namun brand perusahaan ini di Amerika dan Eropa masih kurang dikenal. SNK memiliki kantor di China, namun tidak memiliki kantor di negara-negara Barat.
Tampaknya, SNK bergerak untuk mengatasi masalah ini dan dilaporkan bekerja sama dengan mitra luar untuk meningkatkan jumlah rilis game dan mencoba membuat lebih banyak judul game di luar genre fighting game.
(Rahman Asmardika)