Stroll mengonfirmasi hibrida plug-in akan menggunakan mesin V8 yang bersumber dari Mercedes.
Stroll memperkirakan powertrain hybrid plug-in akan populer setidaknya selama satu dekade dan akan memungkinkan model bertenaga ICE tetap bertahan.
“Selama kami diizinkan membuat mobil ICE, kami akan membuatnya,” ujar Stroll.
Ini bukan pertama kalinya Aston Martin membatalkan ambisi mengenai kendaraan listriknya. Hampir lima tahun lalu, perusahaan tersebut memperkenalkan Rapide E “siap produksi” di Shanghai Motor Show 2019. Sebanyak 155 unit dijadwalkan diproduksi, tetapi mobil tersebut dihentikan pada menit-menit terakhir.
(Erha Aprili Ramadhoni)