Sebaliknya, 27 persen mendukung transparansi penuh dalam hubungan, memandang pemantauan berdasarkan konsensus adalah hal yang tepat, sementara 12 persen menganggap pemantauan hanya dapat diterima jika kesepakatan bersama tercapai.
Pakar keamanan dan privasi data di Kaspersky, David Emm mengatakan, temuan ini menyoroti keseimbangan antara kedekatan sebuah hubungan dan perlindungan informasi pribadi. Ia mengimbau agar masyarakat meningkatkan kehati-hatian, terutama terkait data sensitif seperti kata sandi perangkat keamanan.
"Ketidakinginan untuk membagikan akses penting tersebut sejalan dengan prinsip keamanan siber. Kesediaan untuk membagikan kata sandi dan foto layanan streaming menandakan adanya perubahan budaya, meskipun individu harus menyadari potensi risiko bahkan dalam berbagi informasi yang tampaknya tidak berbahaya," katanya, Jumat (15/4/2024).
"Wawasan ini menggarisbawahi pentingnya membina komunikasi terbuka dalam hubungan, menetapkan batasan yang jelas, dan mendorong literasi digital. Bagi para profesional keamanan, hal ini memperkuat perlunya edukasi berkelanjutan mengenai praktik terbaik keamanan siber dan memberdayakan individu untuk membuat keputusan yang tepat mengenai berbagi informasi pribadi dalam suatu hubungan,” lanjutnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)