JAKARTA - Bus DAMRI memiliki sejarah panjang dalam melayani penumpang. Bus ini bahkan sudah beroperasi saat zaman penjajahan Jepang.
Berdasarkan informasi dari laman DAMRI, Selasa (27/2024), saat menjajah Indonesia, Jepang memiliki dua usaha yang bergerak di bidang transportasi.
Perusahaan transportasi itu berdiri pada 1943 dan dinamai Jawa Unyu Zigyosha dan Zidosha Sokyoku. Perbedaannya adalah Jawa Unyu Zigyosha diperuntukkan sebagai angkutan barang, sedangkan Zidosha Sokyoku dioperasikan sebagai angkutan penumpang.
Kemudian ketika Indonesia merdeka, kedua perusahaan itu diambil alih pemerintah. Pemerintah RI saat itu langsung mengubah namanya.
Nama bus Jawa Unyu Zigyosha diubah menjadi Djawatan Pengangkoetan dan Zidosha Sokyoku menjadi Djawatan Angkoetan Darat.
Meski namanya berubah, keduanya memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai angkutan barang dan penumpang.
Selang 1 tahun kemudian, terjadi perubahan nama. Berdasarkan Makloemat Menteri Perhoeboengan Republik Indonesia No 01/DAM/46, kedua djawatan tersebut digabung dengan nama Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia atau DAMRI.
Sejak saat itu, tugas utama DAMRI adalah untuk menyelenggarakan pengangkutan darat dengan bus, truk, atau angkutan bermotor lainnya.