“Ketiganya mengungkap berbagai instrumen kekuasaan telah digunakan untuk tujuan memenangkan pemilu dan merusak tatanan demokrasi,” demikian deskripsi video film tersebut di YouTube.
Film yang diproduksi dengan dana patungan ini telah menarik perhatian publik Indonesia. Sejak tayang kemarin, film ini telah disaksikan lebih dari 5,1 juta kali di YouTube.
Menurut Produser Dirty Vote Joni Aswira, dokumenter ini digarap dalam waktu relative singkat, hanya sekira dua pekan dari proses riset, produksi, penyuntingan, hingga rilis.
(Rahman Asmardika)