Sementara itu, Juru Bicara GM Tara Kuhnen mengatakan perusahaannya menghubungi pemadam kebakaran setempat terlepas dari tingkat keparahan insiden. Disebutkan, tidak semua insiden baru-baru ini terkait dengan baterai atau kebakaran.
“Keselamatan karyawan kami adalah prioritas kami. Kami menghubungi pemadam kebakaran setempat untuk memastikan kami mendapatkan bantuan segera jika terjadi insiden, terlepas dari tingkat keparahannya. Beberapa insiden bersifat kecil dan dapat diatasi dengan cepat, sementara insiden lainnya memerlukan bantuan dari pemadam kebakaran,” ujar Kuhnen.
Mengingat bahaya yang ditimbulkan, itu sebabnya sejumlah produsen mulai memproduksi baterai LFP (Lithium Iron Phosphate). Selain tak mudah terbakar, biaya produksi juga jauh lebih murah karena tak membutuhkan nikel, cobalt, dan mangat (NCM).
(Erha Aprili Ramadhoni)