Dia meyakini hal itu terjadi karena kesalahan perangkat lunak Tesla. Khususnya sensor mendeteksi keberadaan orang lain di luar mobil. Menurutnya sensor justru mendeteksi benda-benda yang kemudian dianggap sebagai manusia. Padahal di saat itu sama sekali tidak ada orang.
Menurutnya benda-benda tersebut memiliki bentuk yang terlihat mirip dengan manusia. Alhasil sensor memproyeksikannya seperti manusia. "Sebaiknya memang perlu pembaruan perangkat lunak karena kesalahan pendeteksian yang dilakukan sensor," ujar Dr Jessada Denduangboripant.
Lebih lanjut dia mengatakan pembaruan perangkat lunak sangat diperlukan guna menghindari potensi kerugian yang dialami oleh pengguna jalan. Pasalnya sensor tersebut jelas keliru dalam melakukan pendeteksian.
Tesla Recall Mobil Listrik
Sebelumnya, perusahaan otomotif Tesla melakukan recall terhadap 200 ribu mobil listrik di wilayah Amerika Serikat (AS). Recall ini terkait kamera cadangan yang disebut tidak berfungsi.
Melansir Carscoops, Sabtu (27/1/2024), Tesla melakukan recall untuk memperbaiki perangkat lunak pada kamera cadangan. Soal kamera cadangan ini tak hanya sebagai fitur keselamatan, tapi merupakan persyaratan hukum bagi semua mobil yang dijual di AS sejak Mei 2018.
Hanya kendaraan Model S, X, dan Y tahun 2023 yang dilengkapi komputer self-driving penuh 4.0 dan versi perangkat lunak Tesla tertentu yang dapat ditarik kembali. Sementara tidak ada mobil tua atau sedan Model 3 yang terpengaruh.
(Maruf El Rumi)