Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ternyata Ini Penyebab Kenapa WhatsApp Kena Spam dan Cara Mengatasinya

Rina Anggraeni , Jurnalis-Sabtu, 27 Januari 2024 |07:28 WIB
Ternyata Ini Penyebab Kenapa WhatsApp Kena Spam dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi ini penyebab kenapa Whatsapp (Foto:Reuters)
A
A
A

TERNYATA ini penyebab kenapa WhatsApp kena spam dan cara mengatasinya bisa Anda coba ketika mengalami kendala pada aplikasi pesan tersebut.

Apalagi beberapa spam ini terkadang sangat mengganggu. Salah satunya ada oknum yang mungkin mengirimi Anda pesan karena mereka ingin menyebarkan informasi salah atau menipu Anda agar memberi mereka uang. Lantas apa penyebabnya?

Ternyata ini penyebab kenapa WhatsApp kena spam dan cara mengatasinya dikarenakan bocornya data nomor kontak Anda kepada orang lain tanpa disadari.

Lalu penyebab pengguna WhatsApp menerima pesan Spam adalah pengguna pernah menghubungi nomor telepon bebas pulsa, mengunjungi situs web dan memberikan informasi pribadi pada situs tersebut. Untuk itu, ada cara untuk mengatasinya.

Berikut cara mengatasi WhatsApp kena spam:

1. Hubungi Pihak WhatsApp

Langkah pertama untuk mengatasi akun yang kena spam adalah dengan menghubungi pihak WhatsApp pada opsi Minta Tinjauan ketika box pemberitahuan spam muncul dengan kalimat “Akun ini tidak diizinkan menggunakan WhatsApp karena spam” pada layar aplikasi. 

2. Kirim Laporan Keberatan

Ketika menekan opsi Minta Tinjauan, Anda perlu mengirimkan laporan keberatan dengan alasan mengapa Anda merasa akun Anda tidak seharusnya diblokir menggunakan bahasa yang jelas dan singkat. Jangan lupa untuk menyertakan bukti berupa tangkapan layar atau informasi lainnya agar laporan keberatan diterima oleh pihak WhatsApp.

3. Tunggu Umpan Balik dari WhatsApp

Setelah mengirim laporan keberatan, Anda perlu menunggu balasan dari pihak WhatsApp yang mana proses ini membutuhkan waktu beberapa hari.

(Rina Anggraeni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement