JAKARTA - Toyota Motor Company bakal tetap mengembangkan mesin pembakaran internal di tengah era menggeliatnya kendaraan listrik (EV). Hal itu sebagaimana diungkap mantan CEO dan Presiden Toyota, Akio Toyoda.
Diketahui, Toyota tak hanya fokus pada kendaraan listrik untuk menciptakan mobil yang ramah lingkungan. Toyota juga mengembangkan mesin yang dapat menekan emisi gas buang.
Dibandingkan pabrikan lain, Toyota yang merupakan perusahaan otomotif raksasa yang membutuhkan waktu lebih lama untuk beralih ke elektrifikasi. Produsen asal Jepang lebih banyak memasarkan mobil hybrid dibandingkan mobil listrik berbasis baterai.
Melansir Carbuzz, gagasan tersebut disepakati CEO Toyota yang baru, Koji Sato, beserta jajaran manajemen lainnya. Namun, mesin yang dikembangkan tidak sepenuhnya konvensional, melainkan menggabungkannya dengan teknologi ramah lingkungan.
“Percayalah kendaraan listrik bertenaga baterai bukanlah satu-satunya cara untuk mencapai netralitas karbon. Kami telah mengerjakan inisiatif mesin hidrogen sejak tiga tahun lalu,” kata Toyoda.
Pada Goodwood Festival of Speed 2023, Toyota GR Yaris H2 Concept mengaspal di trek sepanjang 1,16 mil di West Sussex yang dikendarai aktor Inggris Rowan Atkinson. Ini membuktikan mobil bertenaga hidrogen bisa mendapat tempat di olahraga balap.
Toyota mencoba menarik para pecinta mobil dengan melahirkan kembali Toyota AE86 yang menggunakan mesin berbahan bakar hidrogen. Hal ini untuk membuktikan untuk mencapai netralitas karbon, tak hanya dengan mobil listrik murni.
Bukannya tidak mengikuti tren, Toyota memiliki mobil listrik murni yang sudah dipasarkan di berbagai negara, yakni bZ4X. Namun, sejauh ini penjualannya tidak seperti yang diharapkan perusahaan.
Toyota memiliki teknologi kendaraan listrik yang menjanjikan. Teknologi baterai solid-state Toyota diyakini dapat mencapai 1.200 km dalam sekali pengisian, dengan waktu pengisian hanya 10 menit. Namun, teknologi ini diperkirakan siap diluncurkan pada 2027.
Toyota juga bergabung dengan merek asal Eropa, seperti Porsche dalam mengembangkan teknologi untuk menjaga mobil ICE tetap hidup di tengah lautan kendaraan listrik.
“Masa depan adalah sesuatu yang harus kita bangun bersama! Saya ingin membangun masa depan bersama semua pecinta mobil! Mari kita bangun masa depan bersama,” ujar Toyoda.
(Erha Aprili Ramadhoni)