Di sisi lain, TikTok diketahui telah mengambil langkah-langkah teknologi untuk memerangi informasi palsu di tengah konflik yang terjadi. Tidak hanya melakukan penghapusan video, TikTok juga menyediakan layar opt-in yang berfungsi untuk membatasi konten grafis yang melayani kepentingan publik.
Ke depannya, TikTok dikabarkan akan terus meningkatkan pembatasan konten menyesatkan dalam aplikasinya. Tidak hanya bereaksi terhadap krisis seperti konflik Israel Vs Hamas, tetapi juga merencanakan masa depan digital yang lebih aman bagi audiens globalnya.
Terbaru, TikTok dikabarkan akan segera memperkenalkan peringatan misinformasi dalam berbagai bahasa, dimulai dengan bahasa Inggris, Ibrani, dan Arab. (Chasna Alifia Sya’bana)
(Saliki Dwi Saputra )