JAKARTA – Cara merawat ban tubeless perlu diketahui, terlebih ban ini memiliki desain yang memungkinkan pengisian angin tanpa perlu menggunakan ban dalam.
Biasanya, terdapat satu lapisan pelindung dan segel di antara velg dan ban untuk mencegah kebocoran udara dari dalam ban. Berbeda dengan yang konvensional menggunakan ban dalam (tube), ban tubeless memiliki beberapa keunggulan, seperti ketahanan terhadap kebocoran dan penurunan tekanan udara yang minim berkat desain yang kokoh.
Jika terjadi kebocoran, ban tubeless juga lebih mudah diperbaiki. Meskipun begitu, perlu diingat bahwa ban tubeless memerlukan perawatan khusus lho, simak ulasannya berikut ini, Rabu (27/9/2023).
Cara merawat ban tubeless
1. Jangan pakai cairan anti bocor
Cara merawat ban tubeless pertama ialah jangan gunakan cairan anti bocor yang umumnya berbentuk gel.
Ini karena cairan ini dapat menyumbat pentil ban. Potensi ini muncul ketika cairan tersebut digunakan melalui pentil, jika tidak semua cairan mengalir, dapat menyebabkan penyumbatan di dalam jalur pentil.
2. Hindari membawa beban berlebihan
Jangan melebihi kapasitas berat maksimum kendaraan, karena ini dapat mengakibatkan kelebihan beban pada ban.
3. Periksa tekanan Angin
Pastikan tekanan Angin dalam keadaan yang tepat. Hindari kekurangan Angin karena dapat merusak ban. Tekanan Angin yang terlalu tinggi akan membuat perjalanan tidak nyaman, seperti melayang dan tidak merasa melekat pada jalan.
Biasanya, pabrikan telah menetapkan standar tekanan Angin yang diperlukan untuk ban depan dan belakang. Untuk sepeda motor bebek dan skuter otomatis, tekanan Angin yang optimal adalah sekitar 28-30 psi untuk roda depan dan sekitar 33-34 psi untuk roda belakang.
4. Lakukan pengecekan secara rutin
Inspeksi ban secara berkala untuk mendeteksi tanda-tanda kerusakan seperti paku atau benda tajam lainnya yang bisa menusuk ban.
5. Jangan biarkan ban kempes terlalu lama
Ban yang mengalami kebocoran sebaiknya tidak dibiarkan, terutama jika masih digunakan. Karena kondisi tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada ban dan bahkan dapat memengaruhi velg.
Velg dapat menjadi tidak akurat lagi dalam bentuknya, dan yang pasti, ini akan menghasilkan tambahan biaya untuk perbaikan atau penggantian.