Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Jarak Tempuh Ideal pada Komponen CVT Motor Matik

Muhamad Fadli Ramadan , Jurnalis-Rabu, 27 September 2023 |19:41 WIB
Ini Jarak Tempuh Ideal pada Komponen CVT Motor Matik
Ilustrasi motor matik. (Doc. Okezone)
A
A
A

 

JAKARTA – Motor matik menjadi salah satu yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia karena penggunaannya terkenal sangat mudah.

Meski demikian, pemilik kendaraan roda dua satu ini harus melakukan perawatan berkala agar kinerjanya tetap optimal, berikut hal yang harus selalu diperhatikan saat service berkala khususnya pada bagian CVT, dikutip dari Suzuki, Rabu (27/9/2023).

1. V-belt

V-belt yang merupakan komponen penting dalam sistem penggerak pada roda motor. Komponen ini tidak hanya ada di dalam motor matik, melainkan juga terdapat pada jenis motor dengan transmisi manual.

Pada kedua jenis transmisi tersebut, V-belt memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai bagian penghubung di antara puller bagian belakang dan pulley di bagian depan. Komponen ini sangat penting untuk menggerakkan sepeda motor.

Tetapi, komponen pada motor matik ini memiliki masa pakai sehingga perlu dilakukan penggantian jika sudah rusak. Berdasarkan rekomendasi pabrikan, masa pakai atau kadaluarsa dari V-belt berada di kisaran 20 sampai 30 ribu kilometer.

Namun, masa pakai tersebut juga dapat dipengaruhi oleh cara pemakaian dari motor tersebut. Bisa jadi, penggantian perlu dilakukan lebih awal, sebelum motor mencapai jarak 20 ribu kilometer.

Dalam pemakaian motor yang normal, V-belt masih berada dalam kondisi cukup bagus hingga mencapai jarak 20 ribu kilometer. Jika pengendara memakai motor dengan kecepatan terlalu tinggi, maka masa penggunaan bisa lebih singkat.

 BACA JUGA:

Selain dilihat dari jarak tempuhnya, pemilik juga bisa mengetahui kondisi dan kualitas komponen V-belt ketika sedang mengendarai motor.

Jika tarikan terasa berat, maka komponen ini mungkin saja sudah kendur dan perlu diganti.

Menunda perbaikan pada sebuah komponen motor, dapat memberikan risiko yang lebih parah untuk kondisi motor. Dampaknya, pengeluaran untuk perbaikan motor bisa jadi semakin banyak.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement