JAKARTA - Indonesia terus mendapatkan saingan berat dari negara-negara lain yang berupaya menghadirkan pabrik mobil listrik Tesla.
Setelah Malaysia, kini giliran Arab Saudi dan Turki yang berupaya menggoda Elon Musk, CEO Tesla agar tergerak untuk membangun pabrik Gigafactory.
Adanya permintaan dari Arab Saudi terungkap melalui laporan Wall Street Journal, Senin (18/9/2023) kemarin. Permintaan itu justru datang setelah Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri mengadakan pertemuan dengan Elon Musk di New York, Amerika Serikat, kemarin.
Saat pertemuan itu Recep Tayyip Erdogan secara langsung meminta kepada Elon Musk untuk membangun pabrik di Turki. Hanya saja setelah itu, Arab Saudi menurut Wall Street Journal juga ikut mengajukan permintaan yang sama
"Arab Saudi telah mengajak Tesla dengan hak untuk membeli logam dan mineral dalam jumlah tertentu yang dibutuhkan perusahaan untuk pembuatan mobil listriknya dari berbagai negara," sebut Wall Street Journal.
Disebut Paultan, Arab Saudi memang tengah berupaya keras menghadirkan bisnis baru di luar minyak. Mereka sangat serius untuk memproduksi mobil listrik.
Bahkan saat ini Dana Investasi Publik Arab Saudi atau Public Investment Fund (PIF) telah mengucurkan dana yang besar untuk pembuatan mobil listrik. Salah satunya dengan memiliki saham besar di pesaing Tesla, Lucid.
Mereka juga telah mendirikan perusahaan mobil listrik patungan dengan Foxconn bernama Ceer Motors, yang berencana menjual EV dengan teknologi berlisensi dari BMW. Jadi sangat wajar jika akhirnya mereka juga ikut mengajak Tesla untuk ambil bagian dalam pengembangan mobil listrik di Arab Saudi.