Tapi, dari bukti 1 juta dokumen (termasuk email dan obrolan internal) yang secara hukum diserahkan ke pengadilan untuk kasus ini, tidak ada satu pun yang mengatakan atau dapat ditafsirkan sebagai rencana untuk menjadikan Call of Duty eksklusif.
Tidak heran jika pimpinan Sony Interactive Entertainment Jim Ryan sangat percaya diri. "Kami akan terus melihat Call of Duty di PlayStation selama bertahun-tahun mendatang," tuturnya.
Sementara Inggris dilaporkan akan mempertimbangkan untuk mengizinkan akuisisi tersebut. Sebelumnya, AS dan Inggris menjadi dua negara yang menentang kesepakatan terbesar yang pernah dilakukan Microsoft sekaligus transaksi terbesar dalam sejarah industri videogame itu.
Tak lama setelah keputusan pengadilan AS dikeluarkan, badan Competition and Market Authority (CMA) dari Inggris mengatakan siap untuk mempertimbangkan proposal Microsoft untuk menyelesaikan masalah antimonopoli di Inggris.
(Martin Bagya Kertiyasa)