Sani mengakui banyak perusahaan otobus yang belum memberikan penegasan kepada kru mereka untuk tak menambah perangkat yang dapat menimbulkan kecelakaan. Ditambah dengan euforia yang berlebihan membuat situasi semakin berbahaya.
“Tidak semua PO peduli kepada jajarannya untuk menegaskan atau membatasi dan mengartikan larangan untuk euforia berlebihan,” ungkapnya.
(Citra Dara Vresti Trisna)