Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Selain Game, Ini Daftar Sektor yang Kena Serangan Bot Jahat

Anjasman Situmorang , Jurnalis-Jum'at, 19 Mei 2023 |11:18 WIB
Selain Game, Ini Daftar Sektor yang Kena Serangan Bot Jahat
Ilustrasi Bot Jahat. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

PENGEMBANGAN teknologi memang dimaksudkan untuk mempermudah kehidupan kita. Tapi, tentu saja dengan perkembangan ini ada juga yang memanfaatkannya untuk kejahatan.

Nah, salah satu teknologi yang kerap disalahgunakan adalah teknologi bot. Dikutip dari TechSpot, perusahaan Imperva, memecah kategori lalu lintas bot menjadi dua, yaitu bot baik dan jahat. Bot jahat biasanya melaksanakan kegiatan dengan ditujukan untuk kejahatan.

Imperva sendiri adalah perusahaan perangkat lunak dan layanan keamanan dunia maya yang menyediakan perlindungan terhadap data perusahaan dan aplikasi perangkat lunak.

Bot jahat dapat digunakan untuk mengambil data dari sebuah situs web tanpa adanya izin atau membuat serangan distributed denial of service (DDoS). Bahkan tak jarang bot buruk memfasilitasi penipuan dan pencurian.

Bot jahat ini umumnya menyerang industri, tapi beberapa bidang lain juga tak luput dari pengaruhnya. Beberapa sektor yang paling terpukul menurut Imperva seperti situs game, telekomunikasi dan ISP, situs hukum dan pemerintah, halaman ritel, layanan keuangan, situs komunitas dan masyarakat, hingga situs perjalanan.

Data Imperva juga menunjukkan bahwa Amerika Serikat (AS) menjadi negara yang paling banyak ditargetkan oleh bot jahat. Kemudian Australia menyusul di posisi kedua dengan jumlah serangan yang tidak sampai setengah dari AS.

Sementara bot buruk merugikan instansi, bot baik justru lebih banyak melakukan aktivitas yang berguna untuk situs web. Misalnya, mengindeks situs web untuk mesin telusur atau memantau soal kinerja sebuah situs web.

Lalu lintas bot yang meningkat membuat aktivitas manusia di internet otomatis menurun. Data Imperva menunjukkan, lalu lintas manusia anjlok dari 57,7% tahun 2021 menjadi 52,6% pada tahun 2022.

Angka tertinggi pernah diraih pada tahun 2019 silam dengan angka lalu lintas manusia di internet mencapai 62,8%. Namun setelah itu, jumlahnya terus mengalami penurunan hingga tahun lalu.

(Martin Bagya Kertiyasa)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement