JAKARTA – Kasus dugaan kecurangan dalam tes uji tabrak sedang diinvestigasi oleh pihak Toyota dan Daihatsu. Kasus ini berimbas pada recall atau penarikan kembali puluhan ribu unit kendaraan dari berbagai model.
Dikutip dari Carscoops, pihak Toyota dan Daihatsu mengungkapkan adanya kesalahan pada uji tabrak empat model kendaraan mereka.
Diketahui, keempat model yang dikembangkan Daihatsu tersebut dijual untuk pasar Thailand, Meksiko, Ekuador dan Timur Tengah.
Ketua dewan di Toyota Akio Toyoda mengatakan, kesalahan yang terjadi pada Daihatsu Motor adalah masalah yang menyangkut keselamatan, yang merupakan aspek penting kendaraan.
“Kami menganggap ini sebagai tindakan yang benar-benar tidak dapat diterima yang mengkhianati kepercayaan pelanggan kami. Kami ingin meminta maaf dengan tulus kepada pelanggan kami di seluruh dunia,” kata Akio Toyoda dikutip dari Carscoops.
Dalam sebuah keterangan resmi, Daihatsu mengonfirmasi pada bulan April sumber internal telah menemukan bukti pada lapisan dalam pintu depan dimodifikasi secara tidak benar untuk uji tabrak.
Modifikasi tersebut dilakukan untuk mencegah bagian tersebut pecah berkeping-keping dengan ujung tajam yang dapat melukai penumpang ketika airbag samping mengembang.
Pada intinya, ada upaya produsen mengakali bagian yang dimodifikasi agar lulus uji tabrak dengan nilai sempurna. Akibatnya, terjadi recall sebanyak 76.289 unit Toyota Yaris ATIV.
Mobil yang terdampak recall adalah yang diproduksi pada Agustus 2022 di pabrik Daihatsu di Malaysia dan Thailand. Mobil tersebut bakal dijual di Meksiko, Thailand dan Gulf Corporation (UEA, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Bahrain dan Oman).
Hal ini dianggap mempengaruhi 11.834 unit Perodua Axia atau Daihatsu Ayla yang diproduksi pada Februari 2023 di Malaysia. Produk tersebut juga dijual pada negara yang sama.
Selain itu, masalah ini juga berdampak pada Toyota Agya yang bakal diproduksi pada Juni mendatang. Mobil tersebut rencananya bakal dijual di Ekuador.
Sementara pihak Daihatsu mengatakan telah menyelidiki laporan internalnya. Pihak Daihatsu juga berkonsultasi dengan otoritas inspeksi dan sertifikasi dan segera menghentikan pengiriman model yang terdampak.
Daihatsu mengungkapkan saat ini berencana menguji kendaraan dengan suku cadang yang tepat. Sementara itu, pihak otoritas eksternal hadir untuk validasi dan bila lolos uji maka akan dilanjutkan pada proses pengiriman.
Sementara pihak Toyoda menyebut perusahaannya sedang menyelidiki kesalahan Daihatsu dan akar penyebabnya. Pihaknya juga berupaya mencegah agar tidak terulang pada masa depan.
“Sebagai pejabat eksekutif puncak, Presiden (Koji) Sato akan bertanggung jawab untuk meningkatkan operasi manufaktur mobil Toyota dan perusahaan grup. Sementara saya, sebagai Ketua Dewan dan dengan pengalaman masalah penarikan saya, akan memimpin inisiatif untuk tata kelola dan kepatuhan,” ujar Toyoda.
(Citra Dara Vresti Trisna)