Apa yang Menyebabkan Planet Jupiter Memiliki Bintik Kemerahan Berukuran Raksasa? Ini Jawabannya!
Bintik Merah Raksasa juga bertahan lebih lama daripada badai-badai lain di Jupiter, karena badai ini berada di antara dua aliran jet kuat yang bergerak berlawanan arah.
Para ilmuwan menyatakan bahwa badai ini seperti roda berputar yang terperangkap di antara ban berjalan yang bergerak berlawanan arah.
Meskipun usianya panjang, Bintik Merah Raksasa semakin lama terus menyusut. Pada akhir tahun 1800-an, Bintik Merah Raksasa berukuran sekitar empat kali ukuran Bumi.
Pada tahun 1979, ketika wahana Voyager 2 terbang melintasi Jupiter, badai ini sudah menyusut menjadi sekitar dua kali ukuran Bumi.
Saat ini, Bintik Merah Raksasa berukuran 1,3 kali lebih besar dari Bumi. Beberapa ilmuwan percaya bahwa Bintik Merah Besar akan terus menyusut dan bisa saja menghilang selamanya.
Dengan bantuan foto-foto dan data terbaru dari wahana antariksa Juno milik NASA, para ilmuwan terus mempelajari Jupiter dan Bintik Merah Raksasa hingga saat ini.
Beberapa ilmuwan masih berusaha mencari tahu mengapa badai itu berwarna merah. Teori yang paling populer saat ini adalah sinar kosmik atau radiasi ultraviolet dari Matahari bereaksi dengan amonium hidrosulfida di atmosfer Jupiter.
(Andera Wiyakintra)
