Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sebanyak 300 Ribu Ransomware Ancam Data Bisnis Perusahaan Asia Tenggara Tahun 2022

Anjasman Situmorang , Jurnalis-Kamis, 02 Maret 2023 |12:00 WIB
Sebanyak 300 Ribu Ransomware Ancam Data Bisnis Perusahaan Asia Tenggara Tahun 2022
Sebanyak 300 Ribu Ransomware Ancam Data Bisnis Perusahaan Asia Tenggara Tahun 2022
A
A
A

Para penjahat siber saat ini sedang mencoba menyasar perusahaan yang ada di Asia Tenggara. Tujuannya jelas untuk mencuri data bisnis perusahaan melalui serangan ransomware. Diperkirakan tren ini akan terus berlanjut, bahkan mereka bisa menggunakan cara yang lebih canggih.

Menurut laporan perusahaan keamanan siber global, Kaspersky, setidaknya ada 300 ribu serangan ransomware yang mengancam perusahaan di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2022 lalu.

Ransomware merupakan jenis malware yang mengunci komputer dan perangkat seluler seseorang ataupun mengenkripsi file elektronik. Para korban yang ingin mendapatkan kembali datanya, harus membayar sejumlah uang kepada para penjahat siber sebagai tebusan.

BACA JUGA:Serangan Siber Hantam Server di Seluruh Eropa, 500 Perusahaan Jadi Korban

Ransomware sebenarnya telah berkembang pesat sejak serangannya pertama kali dilakukan tahun 1989. Kemudian pada 2016, aktor di balik ancaman ini mengalihkan targetnya dari pengguna individu ke perusahaan yang lebih besar.

Karena sifat pengembalian investasinya yang tinggi, maka grup ransomware terus menyerang perusahaan global, tak terkecuali kawasan Asia Tenggara.

Data terbaru dari Kaspersky mengungkapkan bahwa tahun lalu ada 304.904 serangan ransomware yang mengincar bisnis di wilayah ini dan berhasil diblokir oleh B2B Kaspersky. Indonesia menjadi yang tertinggi dengan total 131.779 serangan, disusul Thailand 82.438, dan Vietnam 57.389.

Selanjutnya, Filipina dengan jumlah 21.076 serangan ransomware, Malaysia 11.750, dan terakhir Singapura berjumlah 472.

Telemetri Kaspersky juga mengungkapkan jenis ransomware yang paling umum menargetkan bisnis di Indonesia adalah:

1. Trojan-Ransom.Win32.Wanna

2. Trojan-Ransom.Win32.Agent

3. Trojan Ransom.Win32.Stop

4. Trojan-Ransom.Win32.Gen

5. Trojan-Ransom.Win64.Zikma.

"Studi baru kami telah mengkonfirmasi bahwa tiga dari lima bisnis di Asia Tenggara telah menjadi korban serangan ransomware. Beberapa pernah, tapi setengahnya telah menjadi mangsa berkali kali," kata General Manager Kaspersky, Yeo Siang Tiong dalam keterangan tertulis, Kamis (2/3/2023).

Data tahun 2022 mengungkapkan bahwa ancaman ini akan terus berlanjut bagi perusahaan Asia Tenggara karena terbukti sangat menguntungkan bagi para penjahat siber.

Beberapa eksekutif bisnis menganggap ransomware sangat merepotkan dan tim keamanan perusahaan pun banyak yang kewalahan dalam mendeteksinya.

Serangan siber semacam ini bisa mengancan perusahaan manapun. Maka bantuan dari pihak eksternal bisa menjadi solusi untuk mendeteksi dan mencegah insiden terjadi.

(DRA)

(Andera Wiyakintra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement