Penggunaan ChatGPT mulai marak di lingkungan mahasiswa. Hal ini lah yang mendasari sebuah universitas di Hong Kong melarang penggunaan teknologi AI tersebut karena berpotensi mendorong plagiarisme dan menumpulkan kreativitas mereka.
Dalam surat yang dikirimkan kepada para mahasiswa, Baptist University memberi tahu para mahasiswa bahwa mereka untuk sementara ini dilarang menggunakan chatbot bertenaga AI hingga waktu yang belum ditentukan.
Baptist University telah menjadi institusi pendidikan tinggi kedua di Hong Kong yang melarang siswanya menggunakan chatbot kecerdasan buatan ChatGPT yang kontroversial dalam tugas mereka karena kekhawatiran akan plagiarisme.
Bagi mahasiswa yang melanggar, Baptist University akan mengenakan hukuman setara plagiarisme dan bentuk ketidakjujuran akademik lainnya. Mereka akan mendapat pengurangan nilai, tidak lulus mata kuliah, skorsing, hingga DO.
"Universitas mengharapkan mahasiswa untuk menjunjung tinggi integritas akademik setiap saat”, kata wakil Presiden Pengajaran dan Pembelajaran Baptist University, Albert Chau Wai-lap, dikutip dari The Star.