Beberapa waktu yang lalu, Turki dilanda gempa bumi dashyat yang menewas ribuan nyawa serta ribuan bangunan rusak berantakan. Tidak hanya Turki, Indonesia juga kerap dilanda gempa bumi dengan magnitudo yang cukup besar.
Untuk menanggulangi korban jiwa yang berlebih akibat gempa, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyarankan untuk membuat dan menggunakan alat pendeteksi gempa bumi.
Ternyata kita bisa membuat alat pendeteksi gempa bumi dari barang-barang yang sering kita pergunakan dalam kehidupan sehari-hari, tidak perlu menggunakan teknologi yang canggih.
Jika terjadi gempa, terkadang akan diikuti oleh gempa-gempa susulan yang terkadang tidak bisa terdeteksi waktu dan kekuatannya, sehingga kita kesulitan untuk melakukan persiapan untuk menanggulangi gempa susulan.
Salah satu cara untuk membuat alat pendeteksi gempa adalah dengan menyusun beberapa kaleng yang sudah diisi dengan batu secara bertingkat.
Saat terjadi gempa susulan, sudah pasti tanah akan bergetar hebat maka kaleng-kaleng tersebut akan terjatuh dan menimbulkan suara bising, sehingga kaleng-kaleng tersebut bisa bertindak sebagai alarm untuk segera melakukan evakuasi untuk gempa susulan berikutnya.
Abdul Muhari juga menghimbau supaya jalan keluar rumah jangan sampai terhalang dengan benda-benda besar, agar proses evakuasi bisa lebih cepat dan lebih aman.
“Bagi masyarakat agar dipastikan tidak ada barang-barang besar seperti lemari, kulkas, meja dan lain-lain yang bisa menghalangi proses evakuasi keluar rumah saat terjadi gempa,” ungkap Abdul Muhari.
(Andera Wiyakintra)