Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kepala BRIN Jelaskan Kenapa Alat Pendeteksi Tsunami Indonesia Tak Beroperasi

Tangguh Yudha , Jurnalis-Jum'at, 10 Februari 2023 |20:14 WIB
Kepala BRIN Jelaskan Kenapa Alat Pendeteksi Tsunami Indonesia Tak Beroperasi
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. (Foto: MPI)
A
A
A

INDONESIA memang memiliki alat pendeteksi tsunami bernama INA-Buoy. Hanya saja, alat pendeteksi tsunami milik BRIN dikabarkan sudah lama mati.

Alat yang bernama INA-Buoy pendeteksi tsunami tersebut dikabarkan mati akibat keterbatasan anggaran. Tapi, dijelaskan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menyebut, pengoperasian tersebut memang terlalu mahal.

"Jadi yang BRIN lakukan itu adalah riset. Dan kita memang belum pernah mengoperasikan apa yang namanya alat pendeteksi dini tsunami itu karena alat tersebut tidak begitu berhasil dan memang terlalu mahal," ungkapnya, dalam konferensi pers, Jumat (10/2/2023).

Handoko menjelaskan, masalah pengoperasian alat INA-Buoy bukan tugas BRIN, melainkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisik (BMKG). Dia menjelaskan, BMKG sendiri juga untuk mengoperasikannya.

Kepala BRIN

"BMKG pun keberatan. Karena kan mereka harus menjamin alat itu handal dan efisien tapi murah. Itu perawatannya berapa triliun. Jadi enggak ada itu pernyataan dihentikan oleh Handoko, karena itu masih ditahap riset. Tapi untuk riset, alat itu memang menarik untuk dilakukan penelitian," lanjutnya menjelaskan.

Untuk diketahui, Alat pendeteksi tsunami yang tidak berfungsi itu dikabarkan ada di lautan dekat Bengkulu, laut dekat anak Gunung Krakatau, Selat Sunda, laut selatan Pangandaran, selatan Jawa Timur, laut selatan Bali, dan laut selatan Waingapu di Sumba Timur.

Berita ini pun sampai ditanggapi oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang menegaskan bahwa alat pendeteksi tsunami itu wajib ada di Indonesia mengingat Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang rawan terjadi tsunami.

Menurutnya, alat-alat itu penting untuk diperbaiki mengingat Indoensia adalah negara yang berada di area ring of fire. Oleh karena itu, bukan tidak mungkin banyak gempa bawah laut yang terjadi, sehingga rawan menimbulkan tsunami.

(Martin Bagya Kertiyasa)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement