Indera pendengaran ngengat memiliki rentang frekuensi terluas, hingga 300.000 Hz. Para peneliti berpendapat bahwa indra pendengaran ngengat yang tajam mungkin telah berevolusi untuk membantu mereka melarikan diri dari pemangsa utama, yaitu: kelelawar.
Kelelawar adalah salah satu spesies hewan yang yang juga memiliki indera pendengaran tertajam di antara mamalia. Berkat kemampuan ekolokasi, mereka dapat merasakan rentang frekuensi suara antara 2.000 dan 110.000 Hz, kemampuan ini sangat membantu kelelawar dalam berburu.
Ada beberapa spesies hewan yang tidak membutukan telinga untuk mendengar. Bahkan, beberapa spesies tidak memiliki telinga sama sekali, seperti gurita dan cumi-cumi.
Mereka tidak memiliki telinga, dan selama bertahun-tahun, para ahli mengira bahwa mereka tidak memiliki indera pendengaran. Ternyata kedua hewan tersebut tetap dapat mendengar, namun indera pendengarannya terbatas dan hanya bisa mendengar di frekuensi rendah.
Tentu saja, tidak semua binatang bisa mendengar. Sama seperti manusia, banyak hewan yang terlahir tanpa pendengaran atau kehilangan kemampuan setelah sakit atau cedera.
(Andera Wiyakintra)