Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Peneliti Ungkap Kenapa Bangunan Roma Masih Kokoh Berdiri

Tangguh Yudha , Jurnalis-Senin, 09 Januari 2023 |16:10 WIB
Peneliti Ungkap Kenapa Bangunan Roma Masih Kokoh Berdiri
Kota Roma. (Foto: romeitalyapartments.blogspot)
A
A
A

Peneliti sekarang telah melakukan pemeriksaan yang lebih rinci terhadap sampel bangunan menggunakan mikroskop elektron untuk memetakan distribusi unsur. Mereka jugamenggunakan dua teknik lain, yakno difraksi mikro sinar-X dan spektroskopi Raman.

Studi baru ini mengatakan para ilmuwan menemukan sejumlah besar tobermorite tumbuh melalui kain beton, dengan mineral berpori terkait yang disebut phillipsite. Para peneliti mengatakan bahwa paparan jangka panjang terhadap air laut membantu kristal ini terus tumbuh seiring waktu, memperkuat beton dan mencegah retakan.

"Berlawanan dengan prinsip beton berbasis semen modern, orang Romawi menciptakan beton seperti batu yang tumbuh subur dalam pertukaran kimia terbuka dengan air laut. Ini kejadian yang sangat langka di Bumi," kata Marie Jackson dari University of Utah, AS.

Campuran kuno sangat berbeda dari pendekatan saat ini. Bangunan modern dibangun dengan beton berbahan dasar semen Portland. Ini melibatkan pemanasan dan penghancuran campuran beberapa bahan termasuk batu kapur, batu pasir, abu, kapur, besi dan tanah liat.

Bahan halus tersebut kemudian dicampur dengan "agregat", seperti batu atau pasir, untuk membangun struktur beton. Proses pembuatan semen di era modern kurang kuat dan memiliki dampak lingkungan yang berat, bertanggung jawab atas sekitar 5% emisi global CO2.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement