JAKARTA - Hewan langka secara tidak sengaja berhasil ditemukan setelah satu abad menghilang, ini berkat sebuah foto yang di posting ke Facebook.
Celurut gigi putih besar merupakan mamalia yang dimaksud. Sebelumnya, hewan yang lebih besar itu belum pernah ditemukan di daratan Inggris.
Namun, para ahli ekologi khawatir bahwa hewan itu dapat memusnahkan populasi tikus kerdil Inggris, seperti yang terjadi di Irlandia, tempat mereka pertama kali muncul pada 2007.
Dilansir dari The Independet, Selasa (1/11/2022), para ahli dari British Mamalia Society akhirnya melakukan tes untuk mengetahui lebih jauh spesies tersebut.
Mereka mengkonfirmasi bahwa itu adalah Celurut gigi putih besar yang lebih besar, yang ditemukan di benua Eropa barat, di Guernsey, Alderney, dan Herm, serta sebagian kecil dari Afrika utara.
Melissa Young mengatakan dia kagum bahwa satwa liar di depan pintunya dapat mengarah pada penemuan itu.
“Saya selalu memelihara kucing saya di dalam rumah untuk mengurangi dampak terhadap satwa liar, jadi saya sangat terkejut ketika mereka mulai menangkap tikus. Untungnya, sebagian besar dapat melarikan diri tanpa cedera, tetapi kesempatan untuk mempelajari mereka yang tidak berhasil telah menghasilkan penemuan yang sangat berharga ini,” kata Young.
“Saya berterima kasih kepada Ian atas pengamatan dan bimbingannya yang membuat kami melihat lebih dekat sesuatu yang kebanyakan orang tidak akan melihatnya dua kali,” ujarnya.
Ahli ekologi Ian Bond mengatakan, dia memperhatikan Celurut gigi putih besar karena kepalanya yang khas dan kemiripannya dengan karakter dari acara TV anak-anak Clangers.
Setelah kontak dengan Bond, Young menyimpan hewan yang dicurigai itu di lemari esnya sehingga tes lebih lanjut dapat dilakukan.
Selanjutnya, akan dilakukan tes DNA oleh Ecotype Genetics dan Swift Ecology Ltd, untuk memastikannya sebagai celurut gigi putih yang lebih besar.
Allan McDevitt dari Mammal Society’s mengatakan, tidak mengherankan bahwa celurut gigi putih yang lebih besar berhasil mencapai daratan Inggris setelah pertama kali diidentifikasi di Irlandia lebih dari satu dekade lalu.
"Namun ini adalah perkembangan yang mengkhawatirkan karena tikus invasif ini jelas terkait dengan hilangnya tikus kerdil lokal asli di Irlandia," kata McDevitt.
(Ahmad Muhajir)